Kamis, 29 Maret 2012

Fungsi PMI pada Konflik Sosial, Siaga Demo BBM

PMI sebagai organisasi kemanusiaan bukan hanya memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban bencana alam dan korban tahanan peperangan. Namun PMI juga memiliki tugas dan fungsi memberikan pelayanan masyarakat dalam hal konflik sosial. Sehubungan dengan hal ini maka PMI mempunyai beban moral terhadap konflik sosial yang terjadi di tengah masyarakat saat ini.

Isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Aksi protes terkait kebijakan pemerintah ini menimbulkan penolakan dari unsur masyarakat dan mahasiswa. Sebagai negara demokratis maka aksi ini diungkapkan lewat aksi unjuk rasa dan aksi demo. Aksi ini terkadang menimbulkan tindakan refresif dari berbagai golongan, baik itu dari polisi sebagai petugas pengamanan maupun dari golongan tertentu.

Akibat adanya pro dan kontra, baik dari segi kebijakan pemerintah terkait wacana menaikkan harga BBM maupun tindak anarkis dan refresif menimbulkan konflik. Konflik sosial inilah yang menjadi peran dan tanggung jawab PMI. Sebagai organisasi kemanusiaan, PMI hanya berperan sebagai pemberi bantuan kepada pihak yang terkena dampak dari konflik sosial ini. Salah satu langkah strategis PMI yaitu memberikan pelayanan kesehatan kepada korban konflik dalam hal ini siaga demo.

Dalam menjalankan tugas tersebut, relawan PMI harus tetap pada menanamkan code on conduct. Identitas wajib untuk dikenakan. dan tetap pada prinsip kenetralan. Terkait hal ini, Kepala Divisi Pelayanan Sosial dan Kesehatan Markas Pusat PMI dr. Lilis Wijaya menyatakan, "Kami tegaskan sekali lagi, bahwa dalam menjalankan tugas kemanusiaannya di lapangan, PMI bersifat NETRAL dan tidak memihak kepada siapapun. Setiap korban yang masuk kedalam ambulans dan menerima layanan ambulans PMI, diperlakukan sebagai korban yang membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan."

Jumat, 23 Maret 2012

Masyarakat Resah, Korban Butuh Bantuan

Sidrap, Korban bencana anging puting beliung senin (19/03/12) mulai resah. Hal ini disebabkan oleh seringnya turun hujan selama tiga hari terakhir pasca kejadian. Hujan biasa turun secara tiba-tiba dengan intensitas tinggi. Meski frekuensi hujan rendah namun hujan yang sering diikuti oleh angin kencang membuat masyarakat semakin resah. Selain kondisi tersebut, adanya isu yang beredar di tengah masyarakat bahwa akan terjadi angin puting beliung yang lebih dasyat membuat masyarakat semakin panik dan merasa takut.
Kondisi ini sebenarnya tidak boleh dilebih-lebihkan, lantaran akan meresakan masyarakat dan menyebabkan kepanikan. Namun masyarakat harus tatap siaga dan waspada. Masyarakat harus tenang dan jika ada angin sebaiknya berllindung di dalam rumah dan bukannya panik hingga berlarian keluar rumah. Masyarakat sebaiknya tetap tinggal di dalam rumah untuk menghindari angin yang kencang. Masyarakat juga dianjurkan untuk berlindung pada bangunan yang kokoh jika diterjang angin, seperti bangunan yang bermateril batu. Sebaiknya barlindung pada bangunan yang lebih rendah. Ingat! sebaiknya tetap bersama anggota keluarga lainnya. Jika ada yang menderita penyakit dengan kondisi jantung lemah sebaiknya ditenangkan. Jika ada yang mengalami cedera usahakan bawa secepatnya ke pelayanan kesehatan terdekat atau segera meminta pertolongan jika angin telah benar-benar reda. Sekali lagi jangan panik dan tetap tenang!
Hal diatas merupakan bagian dari upaya ‘penyelamtan diri jika terjadi angin yang kencang. Di lain sisi, jumlah korban bencana angin puting belinung senin (19/03/2012) semakin meningkat seiring pendataan Relawan PMI yang terus berlanjut. Saat ini, jumlah rumah yang rusak di Sidrap mencapai 467 unit. Jumlah ini meningkat setelah data dampak kejadian bencana rampung di kecamatan Watang Sidenreng. Data ini akan terus meningkat seiring pendataan yang masih terus berlanjut. Saat ini sebagian masyarakat telah memperbaiki rumahnya yang rusak ringan. Adapun yang mengalami kondisi parah, belum ada tindakan nyata dari korban sendiri, Namun Pemerintah daerah bersama dengan PMI kab. Sidrap telah mendistribusikan bantuan berupa sembako di sejumlah lokasi kejadian. Meski begitu masih banyak korban yang belum mendapat dan tersentuh bantuan akibat minimnya logistik, sedangkan jumlah korban yang sangat tinggi.
Oleh sebab itu, korban saat ini membutuhkan uluran tangan Anda untuk meringankan beban mereka. Anda dapat menyalurkan bantuan Anda melaui PMI di Markas PMI Kabupaten Sidenreng Rappang jalan Ganggawa No.36 Pangkajene Sidrap. Pos 91611, Telp. (0421) 90319. DERITA MEREKA ADALAH BEBAN BERSAMA!!! BEBAN MEREKA ADALAH TANGGUNG JAWAB KITA!!!

Rabu, 21 Maret 2012

Puting Beliung Rusak Ratusan Rumah Penduduk di Sidrap SUL-SEL

Bencana anging puting beliung yang melanda sebelas kecamatan di kabupaten Sidenreng Rappang senin (19/03/2012) merusak ratusan rumah. Bencana ini mengakibatkan 386 rumah tinggal warga rusak yang tersebar di sebelas kecamatan yaitu, kecamatan Maritenngae, Panca Rijang, Kulo, Baranti, Watang sidenreng, Pitu Riawa, Dua Pitue, Panca Lautang, dan Kecamatan Tellu Limpoe. Rumah yang mengalami kerusakan parah yaitu 220 rumah dan 166 rumah rusak sedang dan ringan. kerusakan banyak terjadi pada bagian atap dan dinding rumah masyarakat.

Berdasarkan Assesment cepat PMI Kab. Sidrap, jumlah korban meninggal yaitu satu orang. Korban meninggal akibat tertimpa dinding dan reruntuhan bangunan rumah. Meski korban sempat dilarikan dan dirawat di rumah sakit Arifin Nu'man, namun nyawa korban tidak dapat terselamatkan. Selain itu juga terdapat seorang korban yang Mengalami Luka yang cukup serius.

Meski akses komunikasi dan jalan mudah dijangkau, namun PMI kab. Sidrap masih sedikit terkendala oleh mobil operasional. Selain itu hal yang sangat dibutuhkan korban saat ini yaitu berupa materil bangunan. Tidak ada pengungsi dalam kejadian ini namun kerugian ditaksir ratusan juta rupiah. PMI telah melakukan posko 24 jam dan bantuan dapat disalurkan melalui posko bencana PMI kab. Sidrap di Markas PMI kab. Sidrap, Jl. Ganggawa, No.36 Kel. Majjelling, Kec. Maritengngae, Kab. Sidenreng Rappang, Prov. Sulawesi Selatan, Pos 91611, Telp./Fax (0421) 90319.

Selasa, 20 Maret 2012

Angin Puting Beliung Kembali Menerjang Sidrap

Sidrap, Anging puting beliung kembali menerjang. Kali ini anging puting beliung bukan hanya menerjang satu desa. Hampir seluruh kawasan Sidenreng Rappang Merasakan dampak dari kejadian ini. Kejadian ini terjadi pada Senin (19/03) sekitar pukul 21.19 hingga 22.30 WITA.

Angin ini menyebabkan sejumlah rumah rusak di berbagai lokasi di Sidrap. Di Kel. Empagae, Kec. Watang Sidenreng kurang lebih 12 rumah rusak, tiga diantaranya mengalami kerusakan yang parah. Belum ada data pasti kerugian dan banyaknya rumah yang terkena dampak dari bencana ini, Karena menurut isu yang beredar 11 kecamatan di Sidrap merasakan dampak kejadian ini meski tak seperti kejadian di Wette'e.

Hingga saat ini, belum ada korban jiwa yang yang dilaporkan akibat kejadian ini. Namun sejumlah Relawan PMI kabupaten Sidrap telah diterjunkan untuk menyisir dan melakukan Assesment di sejumlah kawasan untuk mendapatkan data yang akurat akibat kejadian ini.

Selasa, 13 Maret 2012

Mendagri dan Mendiknas dukung PMI

2/7/2012


Mukernas (Musyawarah Kerja Nasional) ke-3 PMI  dengan tema “Berbakti Lebih Cepat” telah rampung digelar sepanjang 3-7 Februari 2012 di Provinsi Riau. Ada beberapa catatan penting, diantaranya adalah dukungan langsung dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang dilakukan oleh PMI.
“Melalui penandatanganan MoU, Menteri Dalam Negeri RI Gamawan Fauzi merekomendasikan kepada para gubernur untuk meningkatkan jumlah alokasi dana APBD nya untuk PMI di daerah masing-masing. Tujuannya adalah untuk mendukung penuh kegiatan kemanusiaan yang dilakukan oleh PMI. Dalam kesempatan yang sama, Mendiknas Muhammad Nuh juga menyatakan dukungannya untuk PMI, bahwa Palang Merah Remaja (PMR) akan dimasukkan menjadi kegiatan ekstra kurikuler di sekolah-sekolah negeri dan swasta di seluruh Indonesia,” demikian laporan langsung dari Kepala Biro Humas Markas Pusat PMI Muhammad Thoriq terkait kegiatan Mukernas ke-3 PMI  di Riau.
Dukungan dari dua menteri sekaligus ini menjadi langkah besar bagi kemajuan kiprah PMI untuk masyarakat.  Menanggapi hal ini, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla yang juga membuka resmi acara Mukernas ke-3 PMI, pada Sabtu pagi  (4/2/2012) mengucapkan,  “Kerja sama dan dukungan ini menjadi  strategis sekali untuk PMI. Diharapkan kiprah PMI di daerah-daerah akan menjadi lebih maju, dengan layanan yang lebih cepat untuk masyrakat yang membutuhkan bantuan.”
Disamping itu, PMI juga akan terlibat dalam membantu penanganan masalah buruh migran. “Direncanakan, PMI akan membuka layanan khusus konseling di Yordania dan akan menugaskan personil di sana,” jelas Jusuf Kalla dalam acara Mukernas ke-3 PMI di Pekanbaru, Riau.
Selain dihadiri oleh dua menteri sekaligus, kegiatan Mukernas ke-3 PMI untuk periode kepengurusan 2009-2014 ini juga melibatkan sekitar 125 orang Pengurus PMI dari berbagai provinsi se-Indonesia, para perwakilan Palang Merah dari negara-negara sahabat, ICRC (International Committee of Red Cross), IFRC (International Federation of Red Cross and Red Crescent), perwakilan dari Markas Pusat PMI, dan jajaran Pemda Provinsi Riau serta Pemkot Pekanbaru.
Dalam kesempatan terbaik ini, dilakukan pula peresmian gedung baru Markas dan Unit Donor Darah PMI Provinsi Riau di Jl.Mekar Sari, No.1, Tengkerang Selatan, kota Pekanbaru, pada Jumat sore (3/2/2012). Hadir dalam peresmian gedung baru, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla, jajaran Pengurus Pusat PMI dan PMI Provinsi Riau, dan Gubernur Provinsi Riau. *

Minggu, 04 Maret 2012

JK Ogah Ganti Logo PMI

SEMARANG -- Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla menilai permintaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengganti logi PMI adalah hal yang tidak mendasar. Menurut JK, lambang PMI tidaklah berkaitan dengan suatu agama tertentu.

JK mengatakan logo PMI untuk semua dan tidak ada pengkhususan untuk agama tertentu. "Logo PMI itu kan tanda 'tambah'. Nah, tanda tambah itu berasal dari matematika aljabar, ada tambah, kurang, dan bagi. Aljabar yang menciptakan Alkhumaeni, yang merupakan ahli matematika Islam. Jadi itu berasal dari Islam," ujarnya usai acara bedah buku karya Yudi Latief di Panti Marhaen, Semarang, Rabu (29/2).

Mantan Wakil Presiden RI tersebut malah balik bertanya apa keinginan pihak-pihak yang tidak setuju dengan logo PMI saat ini. Menurutnya hal ini tidaklah masuk akal lantaran tanda 'tambah' terdapat di setiap alat penghitungan. Namun kenapa logo PMI dipermasalahkan. "Jika tak setuju, ya dilihat saja di semua kalkulator, dan alat-alat perhitungan, pasti ada logo tambah," ucapnya.